Padangsidimpuan, LIVESUMUT.com | Cabang Dinas Pendidikan (Cabdis) Wilayah XI Provinsi Sumatera Utara diminta segera melakukan evaluasi terhadap Kepala SMK Negeri 4 Padangsidimpuan, Ahmad Imadi Batubara.
Desakan ini datang dari Gabungan Pergerakan Tapanuli (GAPERTA) yang menilai kepemimpinan Ahmad Imadi tidak kompeten dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah.
Hal tersebut disampaikan oleh aktivis GAPERTA, Stevenson Ompu Sunggu, kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
“Jika hasil penilaian kinerja tidak baik, kepala sekolah harus menjalani evaluasi kinerja secara berkala. Bila hasilnya tidak sesuai standar minimal, maka pemberhentian dapat dilakukan,” tegas Steven.
Menurutnya, Ahmad Imadi gagal menjadikan SMK Negeri 4 Padangsidimpuan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, moral, potensi, bakat, dan minat siswa.
Ia menilai aspek manajerial sebagai salah satu syarat utama kepemimpinan justru tidak terlihat dalam kepemimpinan Ahmad Imadi.
“Dan aspek utama itu tidak ada dalam kepemimpinan Ahmad Imadi,” tambahnya.
Steven menilai mutu pendidikan di SMK Negeri 4 Padangsidimpuan saat ini stagnan.
Efektivitas proses belajar mengajar dinilai rendah, bahkan siswa sering ditemukan berkeliaran di luar sekolah saat jam pelajaran.
“Bahkan baru-baru ini sejumlah siswa SMKN 4 terjaring razia oleh Satpol PP Kota Padangsidimpuan. Hal ini menandakan lemahnya pengawasan pihak sekolah,” ungkapnya.
Steven menegaskan, keberhasilan sekolah tidak hanya bergantung pada tenaga pengajar, tetapi juga pada kemampuan manajerial kepala sekolah.
“Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada sekolah, SDM seorang kepala sekolah itu sangat penting dan dibutuhkan. Jangan karena hal itu, mutu pendidikan dan manajemen sekolah serta produktivitas tenaga pengajar di sekolah itu terhambat berkembang,” ujarnya.
Selain menyoroti lemahnya kinerja kepemimpinan, GAPERTA juga mengungkap adanya indikasi penyalahgunaan anggaran Dana BOS di SMKN 4 Padangsidimpuan.
“Sejumlah pembiayaan yang bersumber dari Dana BOS pada sekolah itu diyakini tidak dikelola secara transparan dan disinyalir terindikasi penyalahgunaan anggaran,” jelas Steven.
Ia menambahkan, ada dugaan kuat kepala sekolah terlibat praktik pungutan liar (pungli) serta korupsi.
“Kuat dugaan kami, oknum kepala SMKN 4 Ahmad Imadi juga terindikasi dugaan korupsi dan praktik pungli yang bertujuan untuk memperkaya diri,” bebernya.
Steven menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan melaporkan persoalan ini ke aparat penegak hukum.
“Selain penilaian kurang kompeten dan dugaan penyalahgunaan dana BOS serta terindikasi kerap melakukan pungutan liar terhadap siswa, sudah menjadi dasar bagi pihak berwenang untuk mengevaluasi kinerja kepala SMKN 4,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala SMKN 4 Padangsidimpuan Ahmad Imadi Batubara maupun Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Yeddi Efendi Sipayung belum berhasil ditemui ataupun memberikan tanggapan.