Serdang Bedagai, LIVESUMUT.com | Sebuah video yang sempat viral di media sosial TikTok dan YouTube menampilkan adu mulut antara petugas dan warga di SPBU 14.205.1130 Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (21/7/2025).
Menanggapi hal tersebut, pihak SPBU memberikan klarifikasi resmi untuk meluruskan informasi yang beredar.
Iqbal selaku Humas SPBU 14.205.1130 menjelaskan bahwa insiden dalam video itu terjadi pada Selasa, 21 Juli 2025 sekitar pukul 02.00 WIB, saat seorang warga hendak mengisi BBM senilai Rp200 ribu namun ditolak karena tidak memiliki barcode.
Situasi larut malam dan kondisi kelelahan diduga memperkeruh suasana, hingga terjadi cekcok yang terekam dalam video tersebut.
“Saya ingin mengklarifikasi video viral di media sosial TikTok dan YouTube yang terjadi pada Selasa malam tanggal 21 Juli 2025 sekira pukul 02.00 WIB. Benar, pada saat itu telah terjadi keributan atau cekcok antara masyarakat dan petugas kami yang saat itu hendak melakukan pengisian BBM. Karena saat itu masyarakat tersebut ditolak mengisi BBM karena tidak menggunakan barcode. Sempat terjadi cekcok antara masyarakat dengan petugas mengingat kejadian itu malam hari. Di mana petugas kami mungkin lelah bekerja sehingga ikut terbawa emosi,” terang Iqbal pada Jumat (25/7/2025).
Iqbal menegaskan bahwa isu dugaan adanya “mafia gas” di SPBU tersebut tidak benar dan hanya disebabkan oleh salah paham semata.
Ia menambahkan bahwa kejadian telah diselesaikan secara kekeluargaan dan semua pihak telah saling memahami duduk persoalannya.
“Kami pastikan tidak ada praktik penyelewengan atau mafia BBM di SPBU kami. Ini murni kesalahpahaman di tengah suasana malam yang emosional,” tegasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Iqbal juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya warga Serdang Bedagai, atas keributan yang sempat terjadi.
Ia berjanji ke depan pihak SPBU akan lebih sigap dan profesional dalam menangani setiap situasi di lapangan.