Daerah

Geger Kota Salak! Empat Aktivis Terjaring OTT, Diduga Peras Pejabat P.Sidimpuan Rp15 Juta

295
×

Geger Kota Salak! Empat Aktivis Terjaring OTT, Diduga Peras Pejabat P.Sidimpuan Rp15 Juta

Sebarkan artikel ini
Foto : Gambar Ilustrasi Tersangka Pria Terjaring OTT di sebuah Cafe di Kota PadangSidimpuan.

P.Sidimpuan, LIVESUMUT.com – Empat pria yang dikenal sebagai aktivis dari sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Selasa sore (06/10/2025).

Kabarnya, penangkapan empat aktivis ini dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat Kota Salak mengamankan uang tunai Rp15 juta yang diduga hasil pemerasan terhadap seorang pejabat.

Kabar penangkapan empat aktivis ini dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat Kota Salak.

Mereka masing-masing berinisial DS, MAB, Zul, dan ARH, yang disebut-sebut terlibat dalam upaya memeras salah satu pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Padangsidimpuan.

Baca Juga :  Topan Ginting Diciduk KPK, Ini Rincian Harta Kekayaannya Versi LHKPN

Menurut informasi yang beredar, keempat pria itu diamankan oleh aparat penegak hukum saat tengah melakukan transaksi mencurigakan. Barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp15 juta turut diamankan dalam operasi tersebut.

Hingga Selasa pagi (07/10/2025), keempatnya masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Padangsidimpuan. Namun pihak kepolisian masih enggan memberikan keterangan resmi terkait motif maupun kronologi detail penangkapan itu.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan, AKP H. Naibaho, hanya memberikan tanggapan singkat.

“Saya lagi di jalan. Nanti saja ya, saya hubungi nanti,” ujarnya melalui sambungan telepon kepada awak media.

Baca Juga :  Eksekusi Lahan di Siantar Barat Dituding Ilegal, PN dan Kuasa Hukum Pemenang Lelang Klarifikasi

 

Belum diketahui apakah OTT ini terkait dugaan gratifikasi, pemerasan, atau bentuk pungutan liar lainnya. Namun, sejumlah sumber internal menyebut, penangkapan tersebut bermula dari laporan resmi yang diajukan oleh pihak korban yang merasa diintimidasi oleh oknum LSM tersebut.

Masyarakat kini menanti pernyataan resmi dari pihak kepolisian untuk menguak siapa sebenarnya keempat aktivis itu dan sejauh mana keterlibatan mereka dalam praktik yang diduga mencoreng nama baik lembaga sosial yang semestinya menjadi pengawas publik.

Jika terbukti benar, kasus ini menjadi pukulan telak bagi citra lembaga swadaya masyarakat di Padangsidimpuan yang selama ini dikenal vokal dalam mengkritik kebijakan pemerintah, namun kini justru terseret dalam kasus dugaan pemerasan.

You cannot copy content of this page